Demam berdarah merupakan salah
satu penyakit berbahaya yang perlu ditangai serius oleh pemerintah. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) telah dikenal di Indonesia sebagai
penyakit yang endemis terutama bagi anak-anak. Penyebab penyakit ini ialah virus Dengue dan ditularkan melalui
gigitan nyamuk Aedes Aegepty sebagai faktor utama.
Salah satu cara pemeriksaan "jentik" |
Wabah penyakit demam berdarah yang sering terjadi di
berbagai daerah di Indonesia di beberapa tahun yang lalu perlu mendapat
perhatian. Begitu pula vektor Aedes Aegepty yang terdapat baik di daerah
pedesaan maupun perkotaan memberi resiko timbulnya wabah penyakit di masa akan
datang. Penyakit
ini ditandai dengan panas mendadak serta ditandai dengan bitik-bintik merah
yang diakibatkan oleh pecahnya pembulu darah akibat digigit nyamuk aedes
Aegypty atau sering dikenal dengan nyamuk malaria.
Untuk mengatasi masalah
penyakit demam berdarah di Indonesia telah puluhan tahun dilakukan berbagai
upaya pemberantasan vektor, tetapi hasilnya belum optimal. Kejadian luar biasa
(KLB) masih sering terjadi. Secara teoritis ada empat cara
untuk memutuskan rantai penularan DBD ialah melenyapkan virus, isolasi
penderita,mencegah gigitan nyamk (vector) dan penggalian vector. Untuk
pengendalian vector dilakukan dengan dua
cara yaitu dengan cara kimia dan pengelolaan lingkungan, salah satunya dengan
cara pemberantasan sarang nyamuk (PSN). (dari berbagai sumber)